Halo para kutu buku semua! Kembali lagi bersama Maru dan pada tulisan kali ini, Maru ingin memberi Review atas series dari salah satu game yang masih bertahan hingga saat ini yaitu DOTA 2. Awalnya Maru terkejut karena mendapat kabar bahwa Netflix bekerja sama dengan Valve untuk membuat sebuah series mengenai karakter karakter di DOTA 2. Memilih Davion the Dragon Knight sebagai tokoh utama dan dikerjakan dan dipublish oleh Netflix, rasa-rasanya agak takut dan tidak mau berekspektasi tinggi karena banyak meme yang beredar mengenai "Netflix Adaptation". Namun sebaliknya, pihak Valve sendiri benar-benar gencar untuk mempromosikan film series ini kepada para player. Hal ini dibuktikan dengan adanya promosi trailer pada home menu di DOTA 2, lalu ada pengingat tanggal premiere di Netflix, hingga hitung mundur pada tanggal 25 Maret 2021.
Sudah cukup basa-basinya, kita langsung menuju ke intinya. Menurutku Netflix benar-benar mematahkan ekspektasi rendah dari orang-orang yang mungkin masih terikat pada meme "Netlix Adaptation" ini, karena Netflix benar benar berusaha keras dengan merangkul penulis naskah dari film X-man First Class dan Thor, serta Studio Mir yang membuat series Avatar Korra.
Dari segi animasi aku cukup puas karena mereka mencoba menggabungkan animasi 2D dengan sedikit bumbu 3D, namun tidak kelihatan norak dan mengganggu mata. Cara-cara mereka membuat 5 tokoh terkenal di DOTA 2 bisa untuk saling terhubung juga menurutku sangat bagus, mulai dari Dragon Knight bertemu dengan Mirana, lalu kemunculan Luna yang sadis, serta pertemuan Invoker dengan Terrorblade pada penghujung musim pertama. Untuk recap dari ceritanya sendiri akan Maru tulis di post berikutnya.
Lalu pada musim pertama ini, kita diperlihatkan 2 hingga 3 items yang mungkin sering kita beli di dalam game DOTA 2, seperti TP scroll, Gem of True Sight, dan Ring of Regen. Kenapa hal ini Maru masukkan ke dalam pembahasan ini? Karena Netflix maupun Valve berarti benar-benar memikirkan cara untuk memuaskan para pemain DOTA 2, karena tidak lengkap rasanya jika tidak memasukkan unsur item pada gamenya sendiri.
Jadi kesimpulannya, Maru rasa film series DOTA: Dragon's Blood ini pantas untuk ditonton baik oleh para pemain DOTA 2, maupun para orang awam yang mungkin penasaran dengan DOTA 2 namun tidak bisa memainkannya karena sistematis yang agak kompleks. Sedikit fun fact, pada DOTA 2 sendiri sekarang tersedia mode pemain baru (new player), sepertinya Valve sendiri merasa bahwa akan ada ledakan pemain baru yang ingin mencoba DOTA 2 sehingga sudah menyiapkan mode untuk para pemain baru.
Demikianlah Review singkat dari Maru, semoga kalian suka akan pembahasannya, dan tetap dukung terus blog ini dengan cara menyebarkan kepada teman-teman kalian yang sama sama pecinta game.
Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.
0 Comments